DR.
Maurice Bucaille lahir di Pont-l’eveque, 19 juli 1920 – meninggal 17 febuari
1998 pada umur 77 tahun. Ia adalah seorang ahli bedah berkebangsaan Perancis. Buku
karyanya yang mebuat dia terkenal adalah buku tentang islam yang berjudul Al
Qur’an dan pengetahuan modern.
Bucaillism
adalah istilah yang digunakan oleh akademika untuk gerakan yang mengkaitkan
ilmu penget
Huan
modern dengan agma, khusunya islam. Sejak penerbitan The Bible, The Qur’an and
Science, para pengikut bucallism yang dikenal “bucallist”, telah mempromosikan
bahwa Al Qur’an mengandung fakta yang
benar secara ilmiah
The
Bible, The Qur’an and Science judul aslinya dalam bahasa perancis La Bible, le coran et la
Science (1976), menjadi best seller internasional di dunia muslim dan
telah diterjemahkan ke hampir semua bahasa utama umat muslim di dunia. Buku ini mencoba menjelaskan tidak ada
kontradiksi antara islam dan pengetahuan modern. Bucaille dalam bukunya
mengkritik Alkitab atau Bibel yang di anggap tidak konsisten dan penurununannya
bisa diragukan. Sedangkan dalam Al-Qur’an terdapat banyak kecocokan dengan
fakta sains.
Bucaille
percaya bahwa Al-Qur’an mengenai gejala-gejala alamiah membuatnya kompatibel
dengan ilmu pengetahuan modern dan menyimpulkan bahwa Al-Qur’an adalah
perkataan-perkataan Allah.
Di
antara tulisannya ialah:
وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ
السَّحَابِ ۚ صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ
كُلَّ شَيْءٍ ۚ إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ
“Dan kamu lihat gunung-gunung
itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai mana
jalannha awan. Begitulah pula perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh
tipa-tiap sesuatu, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
[QS An- Naml : 88]
Bucaille
menjelaskan bahwa ternyata gunung-gunung bersama dengan lempeng bumi bergerak.
Jadi ayat Al-Qur’an di atas sesuai dengan ilmu pengetahuan.
فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ
آيَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ
عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ
“ Maka
pada hari ini kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi
orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan
tanda-tanda (kekuasaan) kami.” [QS yunus : 88]
Bucaille
juga menjelaskan bahwa ayat Al Qur’an di atas bahwa Allah menyelamatkan badan
Fir’aun hingga bisa di lihat manusia saat ini sesuai dengan kenyataan. Dan ada yang menulis bahwa “Ternyata para
ahli menemukan garam di dalam Fir’aun yang menunjukan bahwa Fir’aun memang
pernah tenggelam.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Bibel,_Qur%27an_dan_Sains_Modern