Monday, June 19, 2017

Al Qur'an dan Sains Modern

DR. Maurice Bucaille lahir di Pont-l’eveque, 19 juli 1920 – meninggal 17 febuari 1998 pada umur 77 tahun. Ia adalah seorang ahli bedah berkebangsaan Perancis. Buku karyanya yang mebuat dia terkenal adalah buku tentang islam yang berjudul Al Qur’an dan pengetahuan modern.

Bucaillism adalah istilah yang digunakan oleh akademika untuk gerakan yang mengkaitkan ilmu penget
Huan modern dengan agma, khusunya islam. Sejak penerbitan The Bible, The Qur’an and Science, para pengikut bucallism yang dikenal “bucallist”, telah mempromosikan bahwa Al Qur’an  mengandung fakta yang benar secara ilmiah

The Bible, The Qur’an and Science judul aslinya dalam bahasa perancis La Bible, le coran et la Science (1976), menjadi best seller internasional di dunia muslim dan telah diterjemahkan ke hampir semua bahasa utama umat muslim di dunia.  Buku ini mencoba menjelaskan tidak ada kontradiksi antara islam dan pengetahuan modern. Bucaille dalam bukunya mengkritik Alkitab atau Bibel yang di anggap tidak konsisten dan penurununannya bisa diragukan. Sedangkan dalam Al-Qur’an terdapat banyak kecocokan dengan fakta sains.

Bucaille percaya bahwa Al-Qur’an mengenai gejala-gejala alamiah membuatnya kompatibel dengan ilmu pengetahuan modern dan menyimpulkan bahwa Al-Qur’an adalah perkataan-perkataan Allah.
Di antara tulisannya ialah:

وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ ۚ صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ ۚ إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ

                “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai mana jalannha awan. Begitulah pula perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tipa-tiap sesuatu, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” [QS An- Naml : 88]

Bucaille menjelaskan bahwa ternyata gunung-gunung bersama dengan lempeng bumi bergerak. Jadi ayat Al-Qur’an di atas sesuai dengan ilmu pengetahuan.
فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ

“ Maka pada hari ini kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda (kekuasaan) kami.” [QS yunus : 88]

Bucaille juga menjelaskan bahwa ayat Al Qur’an di atas bahwa Allah menyelamatkan badan Fir’aun hingga bisa di lihat manusia saat ini sesuai dengan kenyataan.  Dan ada yang menulis bahwa “Ternyata para ahli menemukan garam di dalam Fir’aun yang menunjukan bahwa Fir’aun memang pernah tenggelam.


Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Bibel,_Qur%27an_dan_Sains_Modern

Wednesday, September 30, 2015

Patah Hati

Patah hati adalah sebuah  sakit emosional yang dirasakan seseorang setelah mengalami kehilangan orang yang dicintai, baik itu anggota keluarga atau pasangan hidup, dan juga kehilangan hewan peliharaan nya.

Sensasi yang dirasakan akibat patah hati  ada alasanya dan tidak selalu berhubungan dengan kondisi mental. Tapi ada hormon dalam tubuh yang berperan menibulkan rasa sakit tersebut.
Naomi Eisenberg, phD dari university of calofornia mengatakan, ketika putus hubungan dengan seseorang, otak sulit mengatasinya sendirian. Akibatnya, Otak akan mengirimkan sinyal-sinyal ke tubuh untuk memberitahu bahwa yang di alami itu adalah rasa sakit

Ketika sedang patah hati otak mengirimkan kortisol dan epinephrine, hormon yang menimbulkan reaksi perlawan dan melarikan diri. Biasanya akan bekerja maksimal di saat situasi yang mengancam. Misalnya terjebak di kerusuhan atau bertemu perampok, hormon kortisol akan memicu otot untuk bergerak demi menghindarinya. Tapi saat sakit hati, harus melarikan diri dari siapa? tidak ada wujud nyatanya.

Oleh karena itu, hormon kortisol akhirnya 'lari' ke dada, membuat dada membengkak dan akhirnya timbul rasa sakit dan menekan. Hormon ini juga membuat aliran darah ke perut tidak lancar. Itulah sebabnya orang yang patah hati cenderung tidak enak makan. Tidak hanya itu, patah hati juga menyebabkan tubuh lebih 'rapuh' sehingga akan lebih mudah terkena flu, pilek atau demam.

Bagi banyak orang, mengalami pataha hati adalah sesuatu yang mungkin tidak diketahui sebelumnya, seperti yang dikatakan jeffrey moussaieff masson :
 "manusia tidak selalu sadar dengan apa yang mereka rasakan. seperti hewan, mereka tidak mampu mengungkapkan perasaan mereka dalam bentuk kata-kata. Hal ini bukan berarti bahwa mereka tidak punya perasaan. sigmund freud pernah berspekulasi bahwa seorang pria bisa jatuh cinta dengan seseorang wanita selama enam tahun dan tidak menyadarinya sampai beberapa tahun kemudian. Pria seperti itu, dengan semua kebaikannya di dunia, tidak bisa mengungkapkan apa yang ia tidak ketahui. Ia memiliki perasaan tersebut, namun ia tidak mengetahuinya. ini mungkin terdengar seperti paradoks - paradoksikal karena ketika kita memikirkan suatu perasaan, kita memikirkan sesuatu yang kita sadari sedang dirasakan. Sebagaimana freud maksudkan dalam artikelnya tahun 1915,The Unconscious. "Tentu saja kita perlu menyadari esensi sebuah emosi. Namun kita tidal mengetahui bahwa kita bisa 'memiliki' perasaan yang tidak kita ketahui.